Sejarah Perkembangan Asus, Perusahaan Hardware Ternama
Asustek Computer Inc atau yang di kenal dengan nama ASUS tentu sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Pasalnya, perusahaan yang berasal dari negara Taiwan ini terkenal sebagai merek laptop berkualitas dengan harga yang bisa dibilang ramah dikantong. Selain memproduksi laptop, Asus juga telah merambah keberbagai macam jenis komponen komputer lainnya, seperti RAM, Motherboard, Notebook, Monitor LCD dan masih banyak lagi.
Tak terasa usia ASUS sudah lebih dari 30 tahun saat ini sejal didirikan pada April 1989 oleh Ted Hsu, T.H Tung, M.T Liao, dan Wayne Tsiah. Pada saat itu, Jonney Shih seorang petinggi ASUS tidak terlibat dalam pendirian perusahaan tersebut.,
Awalnya, ke empat orang pendiri ASUS tersebut merupakan teknisinya yang bekerja di perusahaan bidang yang sama yakni Acer. Mereka bermimpi untuk mewujudkan sebuah perusahaan sendiri dan akhirnya Jonney dipilih sebagai pemimpin mereka. Jonney yang saat itu masih bergabung dengan Acer meminta persetujuan kepada Stan Shih yang saat itu menjabat sebagai CEO Acer untuk membangun perusahaan baru. Namun, Stan menahan Jonney untuk tetap berada di bawah naungannya lantaran Acer sedang mengalami beberapa kendala finansial.
Pada tahun 1992, Acer sudah pulih dari kondisi
finansial. Namun, berbanding terbalik dengan ASUS yang justru merasakan kendala
finansial. Jonney meminta izin kepada Stan untuk pindah dan membantu ASUS yang
akhirnya setujui. Jonney lantas memulai aktifitas barunya untuk membantu para
co-founder ASUS bangkitkan kembali dalam memajukan perusahaan kecil mereka.
Asus baru benar-benar "go public"
pada tahun 2005 meskipun sudah berdiri pada tahun 1989. Hal inilah yang menjadi salah satu faktur mengapa pertumbuhan Asus sangat pesat serta mampu bersaing dengan merek-merek lain di dunia.
Pada tahun-tahun
tersebut semakin
banyak komputer desktop yang menggunakan motherboard Asus dibandingkan merk
lainnya. Hal tersebut secara tidak langsung membuat pendapatan Asus bisa
mencapai puluhan miliar.
Untuk membuat kinerja perusahaannya semakin efisien, Asus membagi perusahaannya menjadi tiga bagian berbeda di tahun 2007. Ketiga perusahaan tersebut diantaranya yaitu Pegatron yang berfokus pada perangkat OEM dan produksi komponen PC, Unihan yang fokus pada manufaktur perangkat non PC, dan terakhir perusahaan Asus yang fokus pada sistem komputerisasi utuh hingga produksi notebook.
Asus kini telah mempekerjakan lebih dari ebih dari 13.800 orang dan berhasil menjual lebih dari 500 juta unit dari berbagai jenis perangkat. Meskipun saat ini, dunia teknologi sudah di dominasi oleh smartphone dan laptop, Jonney percaya masih ada ruang untuk menjual motherboard.
Komentar
Posting Komentar