Deretan Perusahaan Multinasional yang Telah Pamit dari Indonesia



Terdapat beberapa perusahaan multinasional yang telah memilih untuk pamit dari Indonesia, baik itu dalam bentuk menutup pabrik, menutup cabang, atau menghentikan produksinya di Indonesia. Berikut adalah 10 deretan perusahaan multinasional yang telah pamit dari Indonesia:

1. General Motors

Pada tahun 2015, General Motors memilih untuk menutup salah satu pabriknya di Indonesia yang berlokasi di Bekasi. Pabrik yang mempekerjakan sekitar 500 karyawan ini kemudian dipindahkan ke India.

2. Toshiba

Pada tahun 2016, Toshiba menutup salah satu pabriknya di Indonesia yang berlokasi di Cikarang. Sebanyak 970 karyawan mendapatkan surat pemutusan hubungan kerja (PHK) setelah pabrik ditutup.

3. Panasonic

Pada tahun yang sama, yaitu tahun 2016, Panasonic juga memutuskan untuk menutup salah satu pabriknya di Indonesia yang berlokasi di Cikarang. Pabrik tersebut mempekerjakan sekitar 425 karyawan.

4. Ford

Pada tahun yang sama, Ford memilih untuk menutup 44 dealernya di Indonesia. Sebanyak 35 karyawan yang terdampak diberi opsi antara tetap bekerja dengan catatan atau memilih untuk mundur.

5. PepsiCo

Pada Oktober 2022, PepsiCo mengumumkan penghentian produksi dan distribusi minuman Pepsi di Indonesia setelah kontrak kerjasama dengan PT Anugerah Indofood Barokah Makmur tidak diperpanjang.

6. Nokia

Pada tahun 2014, Nokia menutup pabriknya di Indonesia yang berlokasi di Batam. Pabrik tersebut mempekerjakan sekitar 2.000 karyawan.

7. HTC

Pada tahun 2016, HTC menutup kantornya di Jakarta dan mengalihkan fokus bisnisnya ke negara lain.

8. LG Electronics

Pada tahun 2018, LG Electronics menutup pabriknya di Indonesia yang berlokasi di Cibitung. Pabrik tersebut mempekerjakan sekitar 1.000 karyawan.

9. BlackBerry

Pada tahun 2015, BlackBerry menutup kantor cabangnya di Indonesia. Hal ini merupakan bagian dari restrukturisasi global perusahaan.

10. Microsoft

Pada tahun 2016, Microsoft menutup pusat layanan teleponnya di Indonesia. Perusahaan ini kemudian mengalihkan fokus bisnisnya ke layanan cloud computing dan perangkat lunak.

Pamitnya perusahaan multinasional dari Indonesia tentunya memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap perekonomian dan lapangan kerja di Indonesia. Namun, keputusan ini juga dapat dipahami sebagai bagian dari strategi bisnis dan perubahan arah perusahaan dalam menghadapi persaingan di pasar global.

Komentar

Postingan Populer